Voicejurnalis.com – Osakasan Food yang berlokasi di pinggir jalan depan kantor Pemadam kebakaran, tepatnya di Jalan Jendral A. Yani, Palabuhanratu. Kabupaten Sukabumi.
Jajanan makanan Osakasan menjual beberapa varian makanan, seperti bento box, chicken wings, hum burger dan masih banyak menu lainnya.
Osakasan Food yang belum lama berdiri kini sudah mulai ramai dan cukup dikenal oleh banyak orang, selain rasanya yg lezat serta bergizi pelayanannya sangat ramah dan memuaskan.
Diketahui, Osakasan Food didirikan oleh empat orang, dari mereka semuanya merupakan sahabat yang sudah terjalin cukup lama.
Kendati, makanan ini (Osakasan) juga tidak merogoh kocek isi dompet. Harga mulai dari Rp 10.000 tentunya sangat bersahabat.
Menurut laporan yang diterima, Osakasan dalam sehari bisa menghabiskan sekitar 100 box. Osakasan juga menerima pesanan catering.
Jajanan Makanan ini mempunyai ciri khas atau nuansa ala negeri jepang, sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen.
Shatza yang juga pemilik Osakasan, mengungkapkan Osakasan Food diambil dari Osaka adalah nama kota di Jepang yang cukup terkenal dengan pusat makanan dan perekonomiannya.
“Ya, Osakasan Food dari Osaka. Ini kita ambil dari salah satu nama kota di Jepang, di kota tersebut terkenal dengan pusat makanan dan perekonomian terbesar di Jepang. Sedangkan SAN nya sendiri adalah gelar kehormatan orang jepang,” ujar Shatzha pemilik osaka Food.
Lebih lanjut shatza mengatakan, indikator Osakasan berdiri yakni melihat dirinya dan teman sejawatnya yang tak sempat untuk sarapan karena aktivitas yang cukup padat.
“Osakasan berdiri berawal dari masalah pribadi, setiap hari tidak sempat buat sarapan untuk memulai aktivitas. Kami berasumsi masalah ini adalah masalah yang dialami orang-orang. Semenjak kegiantanku lenggang seperti weekend aku dan partner berfikirku mencoba untuk jualan,” Tambahnya.
Sementara itu, di bulan ramadhan Osakasan juga menyiapkan takjil seperti, stup roti, chicken roll, banana roll dan kue mochi.
“Karena saat ini ramadhan, osakasan tidak hanya menyimpan makanan untuk sarapan tetapi buat takjil juga,” terangnya.
Selain itu, Shatza dan sahabatnya yang menjadi kendala adalah persiapan dan manajemen waktu.
“Tentunya tantangannya yaitu time praparation yang di mulai dini hari juga belanja di tengah malam ditambah aktivitas kerja dan bagi waktu sambil ngerjain skripsi. Manajemen waktu masih jadi PR besar kita,” Pungkasnya
Editor: U. Supyandi